Teknis Budidaya Kacang Panjang
(Vigna Unguiculata ssp. Sesquipedalis)
Full Power
SYARAT TUMBUH
Tanaman kacang panjang baik ditanam pada ketinggian dari dataran rendah sampai dataran tinggi, namun hasil yang baik jika ditanam di dataran rendah.
Suhu dibutuhkan untuk tumbuh adalah 20° - 30°C, sedangkan suhu optimalnya 25°C pada tempat terbuka dan memperoleh sinar matahari penuh.
Tanaman kacang panjang memerlukan curah hujan 600 - 1500 mm/tahun
Kelembapan udara yang diperlukan 45 - 50%
Derajat keasaman (pH) yang optimal untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 5.5 - 6
Tanaman kacang panjang membutuhkan cahaya matahari dalam intensitas yang besar
Ada beberapa jenis kacang panjang, yaitu:
Kacang Lanjaran Biasa
Batang tanaman ini berukuran sangat panjang dengan panjang polongnya yang bisa mencapai 40 cm dan tumbuh membelit. Ketika masih muda kacangnya berwarna hijau, sedangkan setelah tua akan berwarna putih. Biji polong Kacang Lanjaran Biasa berbentuk bulat panjang dan berwarna kuning, cokelat, hitam, putih, dan kuning kemerah-merahan. Ukuran bijinya sebesar 5 - 6 mm X 8 - 9 mm
Kacang Usus
Panjang batang tanaman ini hampir sama seperti kacang lanjaran biasa, polongnya bisa mencapai 80 cm, lebih panjang dari kacang lanjaran biasa. Saat masih muda polongnya berwarna putih, sedangkan setelah tua berubah menjadi putih kekuning-kuningan. Bentuk polongnya agak pipih dan berwarna putih atau blorok. Ukuran biji tanaman sekitar 5 - 6 mm × 8 - 9 mm
Kacang Busitao (Tipe Tegak)
Kacang Busitao juga sering disebut dengan kacang hibrida atau kacang harapan. Kacang ini hampir mirip dengan kacang lanjaran biasa, hanya saja batangnya lebih pendek dan biasanya sulurnya sedikit lebih membelit. Polong kacang busitao berukuran lebih pendek, yakni sekitar 25 - 35 cm. Namun, rasa polong Kacang Busitao tidak kalah lezat dari kacang panjang lainnya
Kacang Tolo
Kacang Tolo disebut juga Kacang Tunggak atau Kacang Dadap. Batang Kacang Tolo tidak terlalu panjang dan tidak terlalu membelit. Bagian yang membelit hanya di bagian ujungnya yang sangat pendek. Oleh karena itu, tanaman ini tidak membutuhkan lanjaran untuk tumbuh. Polong Kacang Tolo terbilang pendek hanya sekitar 10 cm, berwarna hijau, kaku, dan tidak mudah dipatahkan
Kacang Uci
Kacang Uci dikenal dengan nama Kacang Endel. Kacang Uci juga sering disebut Kacang Beras karena sering digunakan sebagai campuran nasi atau lepet. Biji Kacang Uci terbilang cukup kecil, sekitar 1.5 - 2 mm × 5 - 6 mm
PERSIAPAN
Sebelum dilakukan penanaman perlu dilakukan perlakuan benih dengan cara merendam benih dengan fungisida dan bakterisida “ZEPHYR” 2 gr/ltr + Radix 2 ml/ltr selama 30 - 60 menit, setelah itu tiriskan atau kering anginkan.
-14 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30 – 40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 100 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan :
Barisan bedengan disiram/dilembapkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
Pembuatan Cem-ceman
-7 Hst Spray Herbisida pra tumbuh
0 Hst Penanaman Benih
Jarak antar bedengan 100 - 50 - 100 - 50 cm dst
Jarak antar baris 40 X 60 cm, jarak dalam baris 40 cm
Kedalaman lubang tanam 3 - 6 cm (1 benih/lubang)
BIO FOSFAT+++ 15 - 20 gr/tanaman dimasukkan ke dalam lubang tanam sebagai pupuk ganjal nilai tambahnya dapat menahan serangan layu bakteri dan serangan cendawan
Arah barisan bedengan Utara - Selatan
Jumlah populasi 15.000 - 20.000
Airi lahan hingga 60 - 70%
PEMUPUKAN
5 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Pengendalian HPT
10 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
15 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
20 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Pengendalian HPT
25 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
30 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
35 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Pengendalian HPT
42 Hst Perawatan
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik hindari penggunaan herbisida. Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan pestisida yang tepat dan aman.
45 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
50 Hst Panen
Pemanenan buah maksimal sampai 50 Hst dan lakukan sebelum aplikasikan pestisida, setelahnya tetap dilakukan perawatan dan pemupukan untuk produksi buah atas sampai umur panen habis.
Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Pengendalian HPT
55 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
60 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Pengendalian HPT
65 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
70 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Setelah 70 Hst maka durasinya diulangi 5 hari kemudian (75 Hst) dengan dosis pada 50 Hst dan seterusnya sampai 70 Hst dan diulangi kembali.
PERAWATAN
Penyulaman dilakukan pada umur 5 - 7 hari setelah tanam
Pengairan dilakukan sehari sekali terutama 1 - 15 Hst (pada musim kemarau)
Penyiangan dilakukan ketika umur 2 minggu dan 30 - 40 Hst
Pemasangan ajir dilakukan pada umur 2 minggu
Peninggian bedengan/guludan dilakukan pada umur 20 - 40 Hst (terutama saat musim hujan) tujuannya adalah untuk memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya tanaman, dan memelihara struktur tanah
Pemangkasan dilakukan pada umur 3 minggu tujuannya untuk memperbanyak ranting dan mengurangi kelembapan
Pengendalian hama dilakukan dengan pestisida yang tepat dan aman
Catatan
Pengairan
Aturlah kelembapan tanah/media tanam kurang lebih antara rata-rata 50 - 60 % pada posisi stabil tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama. Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.
Kekurangan air atau kelembapan media dan kelembapan udara dapat menyebabkan daun kacang Panjang berwarna kuning dan rentan terserang penyakit layu Fusarium Oxysporum.
Kelembapan tanah yang terlalu tinggi tanaman rentan terkena penyakit Damping-Off (pada tanaman yang masih kecil) dan jamur kapang putih.
Pemanenan
Pemanenan polong pertama dilakukan pada usia maksimal 50 Hst atau sesuai dengan varietasnya, jika dilakukan setelah lebih dari 50 Hst polong menjadi lebih tua dan polong kacang panjang cenderung layu.
Pemanenan polong muda dapat berlangsung hingga 18 kali petik atau lebih dengan rentang waktu 4 - 5 hari sekali antara rentang waktu 105 - 110 Hst (tergantung varietasnya) Pemanenan polong muda dilakukan secara selektif dan tidak bisa sekaligus karena periode berbuahnya tidak bersamaan.
Setelah panen terakhir atau tanaman sudah tidak produktif lagi daunnya akan menguning dan tanaman mati.